Sementara di sebuah perdesaan, kini Avery sudah bisa belajar duduk sendiri. Lelaki itu juga sudah bisa bicara lagi sejak satu minggu yang lalu.
Tentu saja semua orang sangat senang mengetahui perkembangan kondisi Avery yang setiap hari selalu membaik. Namun para tabib tetap menyarankan agar Avery tidak boleh banyak bergerak terlebih dahulu.
Avery juga masih sangat merasakan dengan jelas bagian tulang rusuk dada kanannya. Setiap kali ia bergerak, maka ia merasakan ada gesekan tulang dan itu terasa sangat menyakitkan.
Mau tidak mau Avery hanya sering berbaring, duduk bersandar, dan jika bosan berbaring ia hanya bisa memiringkan badannya menghadap ke kiri.
Ingatan lelaki itu belum pulih. Avery hanya mengingat peristiwa singkat sebelum ia menikah dengan Ariadne. Maka dari itu sekarang ia tidak terlalu peduli dengan nama Ariadne yang setiap kali Berenice lontarkan padanya. Avery hanya ingin mengetahui keberadaan ayahnya dan mengapa ia berada di sebuah rumah seperti ini.
