Hari semakin malam. Keadaan Avery tetap saja seperti hari kemarin. Kondisi lelaki itu tak menunjukkan perkembangan apapun.
Robin dan Estella berulang kali mengganti kain putih untuk dililitkan pada badan Avery. Karena darah segar yang keluar dari dada kanan Avery masih terus keluar selama beberapa jam. Meskipun darah itu hanya sedikit, namun tetap saja kain yang digunakan untuk melilit tubuh Avery itu harus diganti setiap empat jam sekali.
Sekarang sudah sekitar larut malam. Di rumah sederhana itu tidak terdapat jam romawi kuno. Jadi mereka semua hanya mengandalkan pemandangan langit dan suara hewan sebagai penentu waktu.
Estella baru saja dari dapur. Wanita itu membawakan tujuh mangkuk sup sayur untuk dibagikan secara merata.
Mereka bertujuh memang akan malam bersama di salah satu ruangan kosong dari rumah itu.
Berenice memulai pembicaraan, "Estella, sepertinya kami semua memiliki cara sendiri untuk menyembuhkan luka pada tubuh putraku."