Demi kebaikan gadis itu Rex memberinya libur, tapi tidak dengan libur sekolah Biyan tetap sekolah dengan antar jemput dari supir perusahaan. Juga janji Biyan bersama Yona. Rex ijinkan asalkan masih dalam pengawasan orangnya.
Selepas sekolah Biyan bersama Yona. Wajah Yona masih tertunduk, hilang sudah binar ceria juga seenaknya yang ada sekarang hanya kebingungan yang luar biasa.
Biyan menggapai tangan Yona.
Yona melihat Biyan. "Kau masih tetap pada keputusanmu?" tanya Biyan sendu. Tidak ada yang ingin berbuat jahat dengan membunuh tapi semua kembali pada Yona. Ia yang akan menjalankan kehidupan jika menjadi seorang ibu.
"Aku takut, Bii. Tapi aku lebih takut dia tidak punya ayah. Apa yang harus aku lakukan? Membuangnya ke panti? Aku akan membuat Yona yang lain, dan terus seperti itu?" Yona menggeleng. Mungkin alasan ibunya membuangnya di depan panti asuhan sewaktu bayi karena hal yang sama.