"Kau sering ke sini?"
"Saat aku berpikir," kata Rex pandangannya terlepas dari Biyan.
"Berarti sekarang kau sedang berpikir? Di sini memang sepi." Pandangan Biyan berkeliling, "sayang sekali, padahal coklatnya sangat enak." Tambahnya sedikit berbisik.
Kali ini Rex tertawa, entah sudah berapa hari ia tidak tertawa seperti ini hanya dengan keluguan gadisnya mampu meredam segala gejolak dadanya, jarinya terulur menyentuh pipi Biyan. Bukan berarti Biyan baik-baik saja selepas kejadian itu, ia masih seakan merasakan kehadiran seseorang tapi ternyata itu Rex tapi dari pada membuat Rex khawatir ia memilih untuk selalu ceria.
"Katakan padaku apa masalahnya! Jangan membuatku takut, dari tadi pandanganmu aneh?" tanya Biyan lagi. Sekarang jika sudah melihat Rex serius jujur Biyan sangat khawatir jika lelaki itu sedang menghadapi masalah serius.