Chereads / Penjara Masalalu / Chapter 215 - Perasaan yang nano-nano

Chapter 215 - Perasaan yang nano-nano

Di tengah perjalanan menuju rumah sakit, Ardan tak sengaja melihat bercak merah di kain yang menutupi tubuh Arini.

"Darah?"

Ardan pun membuka sedikit kain putih itu. Ia melihat luka yang terbuka dan mengeluarkan darah, Ardan baru ingat kalau Arini sempat tertembak oleh Elsa waktu itu.

"Ada apa Tuan?" tanya Toro yang merasa tidak beres dengan Tuannya.

"Jangan menghadap ke belakang!" seru Ardan cepat.

"I—iya Tuan." Toro pun langsung menghadap ke depan.

Ardan dengan hati-hati meletakkan kepala Arini di kursi, ia lalu melepas kaos hitam yang ia kenakan, kemudian merobeknya untuk ia jadikan penutup luka yang ada di perut Arini, agar darahnya tak banyak yang keluar. Setelah itu, Ardan membalutkan kain putih itu lagi pada tubuh Arini.

"Ada apa sebenarnya Tuan?" tanya Toro yang merasa kegiatan Ardan telah selesai.

"Luka bekas tembakan di perut Arini mengeluarkan darah, sepertinya luka itu belum kering," jawab Ardan.

This is the end of Part One, download Chereads app to continue:

DOWNLOAD APP FOR FREEVIEW OTHER BOOKS