Dua minggu berlalu, Elsa sudah benar-benar diperbolehkan untuk pulang dari rumah sakit.
Berita tentang kecelakannya mencuat ke media massa. Menyebabkan Elsa tidak bisa keluar dari rumah sakit semudah itu karena para wartawan yang menunggunya di lobby untuk meminta penjelasan. Elsa tentu tak berani menemui mereka karena ia malu dengan kondisinya yang hanya memiliki satu kaki. Mau tidak mau Elsa pun menyuruh kedua orangtuanya untuk menemui para wartawan.
Di lubuk hati Elsa yang paling dalam, ia sangat tertekan dan sedih melihat kondisinya yang seperti ini. Lagi, yang membuatnya sedih adalah orang yang sangat ia cintai sama sekali tidak memperdulikan kondisi.
"Kenapa kamu tidak pernah menganggapku Ardan? Aku melakukan ini semua demi kamu, aku rela kehilangan satu kakiku."
Elsa menangis meratapi nasibnya yang begitu menyedihkan, ia hanya punya kedua orang tua yang selalu mendukungnya.
Tirta dan Evans pun kembali ke ruang rawat tempat putri semata wayangnya dirawat.