Dua hari berlalu, tepatnya di rumah sakit tempat Arini di rawat. Perempuan itu pagi ini sudah sadar dari pingsannya namun kondisinya masih sangat lemah. Kejadian yang hampir membuat dirinya kehilangan nyawa itu memberikan dia trauma mendalam bagi mentalnya. Arini semakin tak terkendali, sering memberontak ketika sedang di periksa oleh dokter. Infus yang menempel di pergelangan tangan kurus perempuan itu beberapa kali mencoba dilepasnya paksa hingga mengeluarkan darah.
Mirae yang selalu setia menjaga Arini merasa tidak tega dengan kondisi sahabatnya itu. Tidak banyak yang bisa ia perbuat, hanya menunggu kondisi Arini menjadi lebih tenang. Untunglah saat ini kondisi Arini sedikit membaik dan lebih tenang dari kemarin, Mirae bisa lega meninggalkan perempuan itu. Karena saat ini ia harus memenuhi tugas magangnya disalah satu perusahaan di Jakarta. Permasalahan Arini dan Ardan waktu membuat Mirae mengundurkan diri dari perusahaan milik Ardan, ia memilih pindah tempat magang.
Cklek ...
