Alexander merasa gelisah. Grogi.
Dia tidak bisa mengingat kapan terakhir kali dia merasa begitu gelisah. Mila meringkuk di sisinya, menonton TV, tetapi dia setengah tergoda untuk mendorongnya menjauh dan—dan melakukan sesuatu yang lain.
Di luar, angin menderu gelisah di jalan, menenggelamkan deru lalu lintas di kejauhan.
Alexander merentangkan lengannya ke belakang sofa dan mengetuk-ngetukkan jarinya ke jok.
"Apa yang salah denganmu?" kata Mila, menoleh ke arahnya.
"Aku bosan," katanya. Itu sama bagusnya dengan penjelasan apa pun. Mungkin dia bosan. Dia tidak pernah menjadi penggemar musim liburan.
"Mungkin aku bisa menghiburmu?" dia bergumam sambil tersenyum, jari-jarinya meluncur ke selangkangannya.
Alexander mempertimbangkannya. Seks adalah ide yang bagus. Mungkin itulah yang dia butuhkan untuk menghilangkan kegelisahan aneh ini.
"Baiklah," katanya. "Sedot aku."
Dia bersandar ke belakang saat Mila meluncur ke lantai di depannya.
Alexander menutup matanya.
