Pada pemikiran itu, suara tawa terdengar di seberang jalan. Ketawa laki-laki. Bull menyipitkan matanya ke pintu garasi yang sekarang terbuka tepat di seberangnya. Lexie menyeringai pada beberapa pria yang membawa ransel, salah satunya dengan kotak gitar. Seseorang benar-benar memeluknya saat dia berjalan keluar bersama mereka ke sebuah mobil di tepi jalan. Bull menahan keinginan untuk pergi dan memenggal kepala keparat kecil itu. Dia menyaksikan para bajingan itu masuk ke dalam mobil dan pergi. Beruntung bagi mereka.
Mata Lexie menjelajah dengan mobil dan kemudian tertuju padanya.
"Zan!" dia menyeringai dan mulai berlari.
Persetan.
Dia berlari tepat ke garasinya, sampai ke sepedanya sambil menyeringai. Tidak ada rasa takut, tidak ada keraguan, hanya senyum yang mudah. Dia tidak terbiasa dengan itu. Orang-orang mendekatinya dengan senyum tanpa rasa takut, tanpa penilaian.
"Hei, Zane," sapanya, sedikit terengah-engah.
