"Kamu punya kopi di hotel," kata Lexie.
"Ya, tapi itu bukan kopi yang enak. Shelly membuat kopi yang enak. Ini membuat aku siap untuk hari itu. Tanpa itu aku akan tersesat," kataku padanya, meskipun ini adalah sesuatu yang sudah dia ketahui. Dia telah merasakan kopi Shelly dengan segala kemegahannya. Dia telah merasakan efeknya.
"Kamu baru meminumnya selama seminggu dan kamu selamat sebelum itu tanpanya."
Aku mengerutkan kening pada Lexie. Dia mulai mencelaku. "Siapa kamu, polisi kopi?" Aku mencari tas aku. "Kita akan naik taksi," aku memutuskan.
"Kunci," perintah sebuah suara berat.