Secara mendadak, Ameera dipanggil ke sebuah ruangan. Yaitu ruang kerja pribadi di lantai kedua, tetapi bukan milik Axton. Sesuai informasi yang telah Axton katakan pada saat kencan mengelilingi seluruh bagian dari mansion itu, Ameera ingat jika ruang kerja tersebut merupakan tempat di mana Herman bekerja sebagai pengusaha, pemegang saham, dan pemiliki perusahaan distributor kendaraan roda empat yang cukup besar.
Entah apa yang akan Herman katakan pada Ameera. Tak biasanya pria tua itu ingin berbicara, terlebih lagi bukan di tempat terbuka atau tempat di mana Ameera sering berdiam diri, contohnya di taman samping mansion.
Ameera mengetuk pintu ruangan itu. Sebanyak tiga kali, dan dalam dua tahap. Sampai akhirnya, Herman pun membukakan pintu itu. Herman tidak banyak bicara, ia menyambut Ameera dengan sebatas senyuman di bibirnya saja. Bahkan ia mempersilakan Ameera untuk masuk dengan sikap bak seorang pelayan di sebuah restoran mahal.