Rumah itu, rumah megah dengan tiga lantai yang terlihat masih sama. Sebuah tempat tinggal besar yang sebenarnya hanya dihuni oleh satu orang. Namun, sang pemilik yang bisa tinggal di sebuah apartemen seolah merasa tidak peduli jika kediaman tersebut sangat besar jika hanya untuk dirinya sendiri.
Beberapa pelayan masih bekerja. Merekalah yang menjadikan rumah itu menjadi lebih hidup dan ramai. Mereka bekerja dengan membagi tugas yang terkadang bergantian dengan satu sama yang lain. Seorang kepala pelayan yang tegas dan galak, kerap memasang ekspresi menyebalkan. Ia bagaikan induk semang yang mengurus banyak penghuni kamar kontrakan.