Ameera termenung di salah satu kafetaria yang paling dekat dengan mansion besar milik Axton, meski jaraknya juga lumayan jauh, tetapi setidaknya itulah tempat pertama yang ia dapati sejak menempuh perjalanan menggunakan jasa Herman dari mansion tersebut. Pagi ini ia memang sengaja pergi sendiri, setelah melihat Axton juga meninggalkan tempat tinggal tersebut. Ameera hanya ingin menikmati suasana luar yang meski mendung, tetapi udaranya cukup segar untuk alat pernapasannya.
Mimpi tadi malam masih saja menjadi sebuah ketakutan tersendiri. Cara Axton yang begitu lembut dalam menghiburnya nyatanya tidak begitu terasa bagi dirinya. Sudah sejak lama ia tidak mendapatkan bunga tidur yang terbilang sangat buruk. Biasanya hanya kenangan terakhirnya bersama Joseph.