Robert Aland menyadari dirinya sudah terkungkung rasa kesepian selama bertahun-tahun. Ia pernah merasakan bahagia, walau hanya sejenak saja. Tepatnya, ketika dirinya bertemu dengan gadis penyelamat bernama Catarina. Ia selalu memanggil gadis itu dengan sebutan Caty.
Paras lugu nan cantik milik Caty masih tersimpan rapat di benak Robert Aland hingga saat ini. Dua puluh lima tahun memang telah berlalu, sejak dirinya meninggalkan wanita itu. Namun, tak pernah sekalipun ia lupa, termasuk juga pada janin Catarina yang tampaknya sudah lahir dan beranjak dewasa. Entah laki-laki atau perempuan, Robert merasa sangat penasaran, tetapi ia memutuskan untuk tidak mencari tahu kehidupan dua sosok terpenting baginya tersebut karena suatu alasan.