Justin tidak bisa mengabulkan permintaan Ameera, karena dirinya harus segera berangkat. Kimberly sudah menghubunginya dan berkata bahwa sudah siap. Sebenarnya, Justin bisa meminta Kimberly untuk menuju kafetaria yang ada di tengah-tengah keberadaannya dan keberadaan wanita itu. Namun, Justin berpikir dirinya harus mengedepankan sopan-santunnya. Ia harus menjemput Kimberly sesuai yang seharusnya.
Di sepanjang perjalanan, hati Justin benar-benar tidak nyaman. Matanya memang tertuju pada jalan di depannya, begitu fokus melewati arah yang perlu ia tuju, sekaligus mengawasi setiap kendaraan agar tidak terjadi kecelakaan yang tidak diinginkan. Namun benaknya tak ada di sana. Ia memikirkan Ameera. Mungkin Ameera lagi-lagi berada di keadaan kesepian. Axton kalau sudah sibuk benar-benar tidak bisa diganggu. Apalagi Axton selalu berpikir semua masalahnya harus beres terlebih dahulu, agar dirinya bisa bertemu dengan Ameera tanpa banyak kesulitan lagi.