"Pak! Saya permisi dulu!" ucap Ameera sembari bangkit dari duduknya. Ia bahkan tak menatap Herman, dan justru menatap layar ponselnya.
"Nona …!" Sayang ucapan Herman tidak ditanggapi oleh Ameera. Herman menggelengkan kepala dan tersenyum. "Sebegitu hebohnya ketika Tuan Axton menelepon. Tampaknya kau sudah benar-benar jatuh hati pada tuan kami, Ameera Larasati."
Sementara Herman yang menuju meja kerja, Ameera cepat-cepat berlari keluar dari ruang pribadi Herman, ketika ponselnya terdengar berdering. Dan dering di benda tersebut muncul karena panggilan dari seseorang. Melainkan Axton Axelcen yang akhirnya membalas sinyal rindu dari Ameera. Cepat, Ameera menyelinap ke dalam elevator. Ibu jarinya pun berusaha menggeser tombol merah untuk mematikan panggilan suara dari sang suami.