Catarina menghela napas dan menatap keluar jendela apartemen itu. Membayangkan kembali pertemuannya dengan Ameera mala mini. Ada keharuan, tetapi juga kesedihan yang mendalam. Ameera ternyata masih menganggapnya sebagai keluarga, khususnya sebagai seorang ibu. Memang benar, jika Ameera telah memimpikan hal itu sejak lama. Namun, tetap saja Catarina tidak pernah memperlakukan putrinya tersebut dengan sebagaimana seorang ibu pada sang buah hati.