Ameera merebahkan dirinya dengan sakit kepala yang seakan membuat pandangannya berputar-putar. Akibat kelelahan menjalani aktivitas barunya yang dijamin akan menguras otak dan tenaga. Kenyataannya, Evin Eleanor memang bukan hanya seorang desainer biasa. Evin membuatnya terus berjalan sampai kemampuannya dinilai bagus, maksudnya agak bagus. Evin cenderung lebih ramah, tetapi caranya mendidik Ameera terbilang lebih menyiksa daripada Celvin.
Ah, benar juga. Ameera bahkan melupakan soal Celvin dalam satu hari ini. Padahal kesepakatannya dengan pria itu masih berjalan. Ameera yang teringat akan guru pertamanya yang juga guru super menyebalkan itu, lantas membangunkan dirinya lagi. Detik berikutnya, ia mencari keberadaan tas jinjing yang hari ini ia kenakan. Setelah meraih tas itu dari atas nakas, Ameera bergegas untuk mencari ponselnya.