Bertran Purnama mengira dirinya sudah berada di atas awang. Apa yang ia inginkan selalu saja menjadi sebuah kenyataan, mungkin hanya satu wanita yang sulit ia miliki, walau meski hanya satu malam. Well, itu tidak masalah, selama Bertran bisa mencari wanita yang lain. Yang lebih cantik, seksi, dan tentu saja sangat menawan.
Bertran selalu lupa dirinya ketika sedang bersenang-senang. Ia seolah mendadak amnesia, bahwa ada istri dan anak yang masih menunggunya di rumah. Ia tidak memedulikan mereka dan yang ia pedulikan hanyalah membiarkan hawa nafsunya bisa terpuaskan oleh wanita cantik yang lebih muda.
Bahkan, ketika dirinya berada dalam bahaya besar, karena diteror oleh Sayap Hitam sekaligus terus ditekan oleh Red Rabbit, Bertran masih tidak pernah lupa waktu yang perlu ia luangkan untuk menangani wanita kupu-kupu malam itu. Ia tidak peduli. Urusan kedua geng adalah masalah lain yang tidak berkaitan dengan petualangan cinta-cinta malamnya yang tenang.