Axton tidak menyangka pada akhirnya ia tetap mengikuti Ameera. Ia dan wanita itu duduk di meja paling pojok serta di belakang. Satu piring steik telah disajikan, lalu dua jenis minuman tampak menemani makanan yang berasal dari daging tersebut.
Ameera-lah yang berinisiatif memesankan makanan untuk Axton. Ia yakin suaminya belum menyantap apa pun sejak sarapan terakhir. Benar-benar tidak nyaman, ketika menatap Axton berjuang sekeras itu demi sebuah kebebasan. Membebaskan diri maupun organisasi. Padahal, Axton tidak bersalah sama sekali.
Baik, untuk urusan kejahatan, mungkin Axton adalah salah satu rajanya. Dan mungkin seluruh aksinya yang brutal sama sekali tidak bisa diampuni. Namun, dalam hal ini, Axton tidak ada kaitannya. Semua karena Robert Aland, yang tidak hanya menjadi ayah yang buruk, tetapi juga manusia paling bejat karena menyiksa banyak orang tidak bersalah. Sialnya, Ameera adalah putri dari penjahat menjijikkan itu.