Ameera membuka tudung kepalanya berupa hoodie hitam dari jaket yang ia beli saat belanja secara sembarangan. Siang ini, ia kembali berkunjung ke rumah Catarina, setelah sebelumnya berhasil mengelabui seorang bawahan di Sayap Hitam. Secara kebetulan juga, Ameera mendapatkan pria itu untuk menjadi sopir pribadinya. Sepertinya, Herman sangat sibuk hari ini.
Kedatangan Ameera masih membuat para pelayan di rumah itu tertegun, ada yang diam sembari menatap aneh, ada yang saling berbisik, atau ada yang hanya menatapnya karena terpana. Mereka semua seperti ahli pengamat untuk saat ini.
"Apa ibuku ada di rumah sekarang?" tanya Ameera pada Merry yang sudah datang menghampirinya.
Kepala pelayan tersebut mengangguk. Meski memberikam respons atas ucapan Ameera, ekspresi di wajahnya masih menunjukkan sebuah kebencian terhadap putri majikannya itu.
"Eh!" Barulah Merry tersadar akan satu hal. "Ibu?" tanyanya dengan dahi berkerut serta kecamuk rasa heran yang bersarang di hatinya.