Aku tidak tahan lagi.
Aku meninggalkan meja.
Aku berjalan dengan kaki kayu menuju pintu ruang bawah tanah, menanggalkan bajuku dan menjatuhkannya di tangga, lalu melangkah ke tengah ring sparring, berlutut, dan berteriak.
Dalam sakit dan sehat, dalam kematian dan dalam hidup, tetapi bagaimana dengan api penyucian, kegelapan saat mereka mengayunkan pisau.
Sejauh pemakaman berjalan, itu lancar dibandingkan dengan pemandangan di rumah.
Aku meratapinya saat Juna memberikan pidato.
Aku menangis ketika diminta untuk meletakkan bunga di peti mati .
Aku tidak bisa terhibur ketika melihat fotonya, sangat berbeda dari penampilannya sekarang. Aku punya begitu banyak pertanyaan, tapi aku takut dengan menanyakannya, aku akan jatuh cinta lagi padanya dan dia tidak pantas mendapatkan cinta itu.
Semua ini bisa dihindari jika dia memberitahuku.
Aku akan melarikan diri bersamanya.
