Lagi-lagi Mayleen terbangun di malam hari dan kembali menatap sebelahnya bahwa Ken yang di sana, bukan Alex. Tubuhnya berkeringat dan napasnya tersengal-sengal seperti baru saja dikejar seseorang.
"Mayleen, ada apa?" tanya Ken saat ia merasakan Mayleen membuat pergerakan hingga membuatnya terbangun.
"Aku ingin menelepon Alex," ujar Mayleen.
Ia meraih ponselnya dan mulai menghubungi suaminya. Berkali-kali tak ada jawaban dari Alex. Ken hanya diam tanpa bisa mencegahnya. Bisa jadi, Ally ingin menjawab panggil Mayleen, tapi jika ia menjawab, maka Mayleen akan tahu yang sebenarnya.
"Apa dia sedang sibuk? Panggilanku tidak diangkat, Ken!" kata Mayleen kesal.
"Mungkin ia memang sibuk, Mayleen. Kembalilah tidur. Mari, biar kupeluk," ujar Ken mengajaknya kembali tidur.
Mayleen menurut dan Ken memeluknya. Tapi Mayleen tak bisa memejamkan matanya. Jantungnya berdebar karena memikirkan Mayleen. Mimpi yang begitu nyata hingga membuatnya terbangun.
"Ken," panggilnya.
"Yeah?"