"Hai, Ally," sapa Mayleen saat ia melihat Ally baru saja pulang dan turun dari mobilnya.
Ally tersenyum padanya, tapi senyuman itu tampak lemah dan bukan seperti Ally. Ia memandang Mayleen dengan wajah lelahnya. Dan Mayleen tahu bahwa Ally sengaja bekerja keras untuk terlihat baik-baik saja.
"Apa Mom di sini?" tanya Ally mengedarkan pandangannya ke arah di mana biasanya mobil terparkir.
"Dia baru saja pergi untuk membeli sesuatu."
"Kau tidak ikut?"
Mayleen menggeleng. "Aku menolak karena aku agak lelah."
Ally menganggukkan kepalanya dan ia mulai mengendurkan dasinya serta melepas jasnya. Lalu kedua lengan panjangnya ia gulung ke atas. Mirip sekali dengan Alex, pikirnya.
Mayleen juga tak segan mengakui bahwa Ally sangat tampan. Jika dibandingkan dengan Alex, maka hasilnya satu banding dua.
"Apa ada yang ingin kau katakan, Mayleen?" tanya Ally. Ia tahu bahwa Mayleen menyambut kedatangannya karena ada sesuatu yang ingin ia ucapkan.