Alex pulang dalam keadaan masih sadar. Walau ia berbau alkohol, tapi tetap sadar. Hanya saja emosinya sedikit kurang terkendali karena alkohol menguasainya.
Ia melihat keadaan rumah sudah gelap. Hanya ada cahaya lampu-lampu kecil yang menerangi. Artinya, semua orang sudah beristirahat.
Alex perlahan membuka pintu kamarnya dan melihat Mayleen sudah tertidur pulas. Ia terduduk di kursi dan menyesali kejadian yang baru saja terjadi padanya.
Jika bukan karena Ken, ia pasti sudah di ranjang bersama wanita lain.
Damn it! Pikirnya.
Melihat Mayleen dengan wajah yang teduh dan terlelap dalam tidur, membuatnya sadar, bahwa ia belum sepenuhnya menjadi suami yang baik.
Rasa cemburu membuatnya hilang kendali. Bahkan, hampir saja ia melewati batasannya.
Alex langsung melepas pakaiannya dan ke kamar mandi untuk mencuci muka dan menyikat giginya.
Lalu ia menuju kasur untuk bergabung bersama Mayleen. Ia membaringkan tubuhnya di sana dan menatap langit-langit kamarnya.