Tidak susah rupanya untuk mengajari Maudy atau pun sekadar berbicara dengannya. Tadinya, pikir Mayleen, ia akan kesusahan melihat betapa keras kepalanya Maudy saat ia pertama mengenalnya.
Maudy mau bercerita padanya, artinya ia mempercayainya. Begitulah bagi Mayleen. Ia juga menjelaskan segalanya pada Alex, agar ia juga tak perlu terlalu keras pada Ally atau Maudy.
Tapi Mayleen tak bercerita banyak, karena ia ingin, beberapa obrolan wanita harus tersimpan.
Ia sudah di apartemennya bersama Alex. Tapi Alex harus meninggalkan Mayleen karena ia harus ke showroomnya.
"Kau sekarang lebih sering ke showroom, ya, sejak kita bersama," kata Mayleen.
"Iya. Aku harus mengurus semuanya sebelum kita menikah, Mayleen. Dan omong-omong, kemarin Livia ke showroomku lagi. Tapi aku mengabaikannya," kata Alex menjelaskan.
"Kau baru mengatakannya padaku hari ini, Alex."
"Maaf Mayleen, kita kemarin di rumah orang tuaku, aku hanya tidak ingin merusak suasana. Itu saja."