Semua tiket pesawat dan akomodasi sudah Alex atur sesempurna mungkin. Ia dan Mayleen hanya tinggal mengemasi barang-barang mereka.
Seperti dejavu, mereka akan meninggalkan Alexis bersama Zhu dan Jim. Ah ... dulu, saat masih ada Claire, tentu saat itu Alexis bersama Claire. Mendiang ibu Alex itu sangat antusias dengan cucu pertamanya yang menggemaskan.
Mengingat Claire, tentu Mayleen teringat akan George, ayah Alex. Sambil mengemasi barang-barang mereka, Mayleen menatap Alex yang diam mempersiapkan barang-barang juga.
"Bagaimana kabar George?" tanya Mayleen.
"Dia baik. Tapi kurasa dia memiliki hmm ... pacar?" kata Alex menjawabnya dengan ragu.
Mayleen menaikkan satu alisnya. Tak ada yang pernah melarang seseorang, bahkan yang tua sekalipun untuk memiliki kekasih. Tapi seakan tak mempercayainya, menurut Mayleen, George bukanlah tipikal yang seperti itu. Tapi, lagi-lagi ini yang bicara adalah putranya sendiri.
"Kau serius?" tanya Mayleen.