Ketika mereka sampai di rumah, Alex melepaskan jasnya dan menaruhnya di gantungan. Mayleen duduk di sofa sambil menghela napasnya dan merentangkan kedua kakinya yang terlihat membengkak.
Alex yang memperhatikan kaki Mayleen, ia langsung menyiapkan air hangat. Berharap jika nanti ia membalurinya dengan air hangat, bengkak di kakinya akan menghilang. Ia merasa kasihan juga pada Mayleen yang terlihat lelah seharian ini.
Untungnya Alex mengerti untuk tidak menggoda atau mengajaknya bercinta. Karena memang baginya seks adalah nomor sekian. Ia sudah mencintai Mayleen sebelum seks itu terjadi, jadi, ia tentu tak gila seks. Tapi ketika ia sudah memulai, sulit untuknya berhenti.
"Aku membawakanmu air hangat dan garam kaki," kata Alex sambil membawa sebaskom pernuh dan besar untuk Mayleen.
Ia berlutut dan menaruh kedua kaki Mayleen di dalam baskom itu. "Ah, astaga ... aku merepotkanmu, ya? Tapi ini cukup lega, Alex."
"Terima kasih," kata Mayleen kemudian.