"Ah, kau ini sudah menikah dua kali, menjadi janda dua kali juga, sementara aku saja belum menikah!" tukas Audrey ketika ia dan Mayleen keluar bersama untuk nongkrong di kafe.
Mayleen tertawa mendengarnya. Ia sama sekali tidak merasa sakit hati mendengar temannya bicara seperti itu. Sebab ia memang sudah tahu bagaimana reaksi Audrey ketika mendengar dan tahu hal-hal seperti ini.
"Benar. Apalagi sekarang aku sedang mengandung anaknya," kata Mayleen menambahi.
"Astaga! Aku melupakan perutmu! Ya! Ya! Ya! Kau sedang hamil dan kau tidak apa kan, aku ajak ke kafe seperti ini?" tanya Audrey dengan mata terbelalak.
"Tidak apa. Santai saja. Tak ada yang memarahi aku. Aku bebas, Audrey."
Itu benar jika Mayleen mengatakan bahwa dirinya bebas. Padahal sebenarnya Alex selalu mengawasinya. Ia selalu bertanya ke mana dan dengan siapa dia pergi. Apa yang Mayleen butuhkan dan inginkan. Alex tak pernah absen untuk memeriksanya.
Tapi Audrey belum mengetahui keintiman mereka lagi.