Tangan Mayleen bergetar ketika ia tak sengaja melihat pesan yang membuat tubuhnya bergeming. Kedua matanya berkaca-kaca lalu air matanya terjatuh membasahi pipinya.
Suara pancuran air terdengar dimatikan. Lalu dari dalam kamar mandi, muncul Nathan yang berhenti di menatap Mayleen.
"Mayleen?" panggilnya perlahan.
Tapi Mayleen diam di tempat sambil menatapnya. Wajahnya penuh dengan perasaan kecewa dan rasa sakit itu muncul lagi seketika.
Nathan kemudian mendekat dan meraih ponselnya yang masih di tangan istrinya itu. Saat ia melihatnya, ia lalu menatap Mayleen kembali. Dan kemudian Mayleen menamparnya.
PLAK!
"Pergi kau dari sini, brengsek!" rutuk Mayleen.
"Mayleen, dengar dulu. Aku bisa menjelaskannya padamu ... hei-"
Namun Mayleen menepisnya dengan wajah penuh murka yang mengerikan. Ia mendorong Nathan. Ia melemparkan semua barang-barang Nathan.
"Pergi, atau aku yang pergi?!" ancam Mayleen kali ini.