Di malam yang sudah larut, Mayleen pulang dengan di antar Alex. Alex mengatakan bahwa ia akan mengantar Mayleen sampai ia berhadapan dengan Nathan. Ia ingin memberitahu suami Mayleen bahwa istrinya sudah kembali dengan selamat.
Mayleen padahal sudah menyuruhnya untuk pulang saja karena Nathan akan tetap baik-baik saja. Tapi entah perasaan dari mana, Alex ingin muncul di hadapannya.
Ketika mereka memasuki lift dan hanya berdua saja. Tiba-tiba Mayleen menaruh kepalanya di bahu Alex. Ia menghela napas seakan memberitahu bahwa dirinya lelah.
"Sebentar lagi kita sampai," kata Alex.
Ia cukup kaget dan kaku untuk merasakan sesuatu yang tiba-tiba seperti ini. Tapi ia mencoba menarik napasnya dan mengembuskannya perlahan.
"Seandainya kita tidak pisah ... "
GLEK!
Alex menelan ludahnya. Ia tidak salah mendengar. Apa yang Mayleen ucapkan itu benar-benar nyata.
"Apa maksudmu, Mayleen? Kau yang meminta, kenapa kau berkata seperti itu?"