Merasa Mayleen tak juga keluar-keluar, Nathan pun mendatangi kamar mereka dan melihat istrinya berdiri dengan wajah syoknya.
"Hei, ada apa?" tanya Nathan.
"Alex bersama wanita lain. Sepertinya wanita ... malam atau bayaran, entahlah sebutannya apa."
"Dan apa yang dia katakan?"
"Dia menyuruhku untuk berpura-pura bahwa aku tak bisa menghubunginya dan menyuruh Suzie untuk terus menghubunginya lalu Alex akan menerima teleponnya," jelas Mayleen.
Nathan, yang tahu bahwa Mayleen terlihat syok, langsung memeluknya. Ia mengusap rambutnya dan mengecup puncak kepalanya.
Mayleen tidak menangis, tapi ia sedih dan menyayangkan sikap mantan suaminya yang tak pernah ia duga akan berubah seperti ini. Ia juga tak punya pilihan lain selain menyembunyikan sikapnya. Mengingat Suzie sedang hamil dan Mayleen tak ingin membuatnya yang sedang sedih, semakin sedih.
"Aku harus bicara sesuai keinginan Alex," kata Mayleen.
"Okay. Aku akan menemanimu."