"Wah, wah, wah, yang baru saja memecah rekor dengan singkat," timpal Oxsa, adik Nathan ketika melihat Mayleen dan Nathan turun dari kamar pribadi Nathan di rumah orang tua Nathan.
Mayleen menahan rasa malunya. Mereka semua tahu karena ia berteriak dan mendesah sangat cepat di bagian akhir.
Sialan, pikir Mayleen.
"Kalau kau mau, menikahlah, minta pada Mom dan Dad untuk segera menikahkanmu dengan kekasihmu," timpal Nathan.
"Ah, sialan kau, kenapa jadi membicarakan pernikahan padaku?"
Semua tertawa karena mendengar gerutuan Oxsa. Adiknya itu memang sudah seharusnya menikah juga. Usianya sudah matang dan finansialnya pun tak jauh berbeda dengan Nathan. Tapi ia masih ingin bersenang-senang di masa mudanya sebelum terikat serius dengan wanitanya.
Nathan menaruh koper-kopernya di sisinya ketika ia sampai bawah. "Jadi, kami akan berangkat tiga jam lagi," ucap Nathan.
"Nathan, kau sama sekali tidak memberitahu kami jika kau sudah membeli tiket dan menyewa pulau," ujar Jim padanya.