Mengikuti saran Nathan tidaklah susah jika memang niat. Alex bersyukur jika akhirnya ia dan Nathan bisa saling bertukar pendapat dan kemudian menjadi teman.
Sebenarnya, tidak dapat dipungkiri juga bahwa ia masih memikirkan Mayleen, kadang-kadang saja. Tapi pikiran tentang Mayleen segera hilang ketika ia mencoba menepisnya dengan memberi perhatian pada Suzie.
"Kau mau minum kopi?" tanya Suzie padanya.
"Boleh. Setelah itu, kakimu aku pijat, ya?"
Suzie hanya tersenyum. Wajahnya memang terlihat begitu segar setelah Alex begitu banyak berubah menjadi pria yang manis dan romantis padanya.
Bagi Suzie, Alex kembali saat seperti pertama kali bersamanya. Tidak sekalipun Alex sekarang mengabaikannya. Perhatiannya padanya seperti tidak habis-habisnya.
Suzie meletakkan kopi hitam dengan camilan terbuat dari coklat untuknya. Ia lalu duduk di sisi Alex. Alex langsung meraih kedua kaki Suzie dan meletakkannya di atas pangkuannya.
"Hari ini kita mau makan apa?" tanya Alex sambil memijat.