Sudah sebulan lebih Mayleen tinggal di apartemennya. Sesekali ia sendiri, sesekali bersama Alexis. Sampai sejauh ini, ia berhasil tidak membuat Ken atau Nathan menginap di apartemennya kecuali hanya sekadar berkunjung.
Hebatnya lagi, ia tidak bercinta juga dengan keduanya. Mayleen bahkan sampai merasa tidak masalah jika tidak bercinta. Tapi ia belum bisa menjauhkan bibirnya dari bibir kedua pria itu.
Nathan adalah pria yang sering menemaninya. Hampir setiap hari ia berkunjung atau mengajak Mayleen keluar sesekali untuk makan. Ia selalu memiliki alasan untuk mengajaknya keluar dan Mayleen tak bisa menolaknya.
Kegiatannya sebenarnya monoton, tapi setiap hari Mayleen menyibukkan diri dengan beberapa resep kue buatannya sendiri dan orang terdekat akan ia suruh untuk mencicipinya.
Perlahan-lahan, ia mulai berpikir menyewa toko. Sambil mengumpulkan uang lebih lagi, ia tetap bereksperimen dengan membuat kue-kuean untuk nantinya ia jual di tokonya.