"Hmm, sebaiknya kita pergi sekarang. Mobilmu biar di sini saja," kata Nathan. Ia mulai mengemasi tasnya dan melepas jas dokternya.
Ekspresi Mayleen langsung terlihat begitu tidak senang. Ia bahkan mendengus seraya meraih kardigannya dan berhenti.
Ketika ia akan keluar, Nathan langsung menahan pintu ruangannya. Ekspresinya terlihat tajam menatapnya. "Pakai kardiganmu," kata Nathan memerintah.
Walau kesal, ia senang mendengar nada perintah Nathan yang begitu mendominasi. Mayleen menahan senyumnya lalu memakai kardigannya di hadapan Nathan. Barulah saat itu juga Nathan membuka pintu dan membiarkan Mayleen keluar lebih dulu.
"Oh, dokter Nathan sudah akan pulang?" tanya perawat yang berhenti di hadapannya.
"Hmm, yeah. Jadwal saya sudah berakhir dan tidak ada pasien lagi."
"Baiklah, selamat beristirahat dan hati-hati, dokter."