Alex beranjak bangun saat ia mendengar ponselnya bergetar. Ya, dia masih ingat bahwa ponselnya sudah diatur oleh Mayleen dengan mode bergetar. Untungnya, ia sadar lebih dulu, sehingga saat ia hendak melihat ponselnya yang disimpan Mayleen di tasnya, ia melihat si penelepon.
Dahinya berkerut karena rupanya Suzie masih berani menghubunginya. Ia langsung menatap Mayleen yang masih terlelap dalam tidurnya. Perasaannya merasa bimbang antara menerima panggilan itu atau membiarkannya.
Namun akhirnya pilihannya jatuh pada ia akan membiarkan ponselnya tetap bergetar. Sebab ia sadar bahwa ternyata Mayleen sudah mengatur kata sandi di ponselnya. Jika ia menerima panggilan Suzie, maka ia tak akan bisa menghapus histori panggilannya karena ia bahkan tidak tahu seperti apa kata sandinya.
Diletakkannya kembali ponselnya dan ia memilih membuat sesuatu untuk sarapannya bersama Mayleen sebelum istrinya terbangun.