"Okay, terima kasih untuk informasinya, Ken," kata Mayleen padanya.
"Kau baik-baik saja?"
Kali ini Ken menatapnya dengan serius. Tangannya menyentuh bahu Mayleen sampai ia akhirnya bergetar. Kepalanya digeleng-gelengkan dan ia langsung menangis.
Ken langsung mendekapnya. Lengannya ia usap-usap begitu intens dan bibirnya berdesis untuk membuatnya diam. "Maafkan aku jika itu membuatmu terluka," katanya.
"Kau benar-benar membantuku, Ken. Apa kau sempat memfoto mereka?"
Ken mengangguk. "Ya, aku memfoto mereka untuk sebuah bukti padamu."
"Ji-jika aku meminta bercerai, bukti-bukti itu akan sangat membantu. Tapi sayangnya Alex tidak ingin cerai dariku."
Bibirnya terkatup rapat. Ia tak lagi membalas ucapan Mayleen dan lebih memilih menenangkan Mayleen.
Sampai beberapa menit kemudian, Mayleen menarik diri dan tersenyum lemah. "Terima kasih. Aku sudah cukup baikan," katanya.
