"Hubungi aku kalau kau butuh sesuatu, Aiden. Aku akan sesering mungkin ke sini," kata Alex berpamitan pada adik bungsunya.
"Yeah. Kalian nikmati saja waktu kalian. Kami juga sudah besar, kok."
Mobil lalu melaju menuju rumah orang tua Mayleen. Mayleen sama sekali tidak melihat Ally. Ia sudah berangkat sangat pagi hingga mereka tak bisa bertemu.
Alex tak banyak bicara selama dalam perjalanan. Mayleen yang tahu bahwa ia masih kesal karena pegawainya pun, ia tak berani mengajak berbicara.
Saat tiba di rumah, Mayleen keluar menggendong Alexis. Namun Alex tak juga ikut keluar ketika ia melihat sesuatu yang berbeda. Akhirnya Mayleen kembali masuk ke dalam mobil untuk memastikan.
"Kau kenapa, Alex?" tanya Mayleen.
"Aku tidak akan tidur di sini nanti malam. Mungkin besok. Aku perlu waktuku."
Satu alis Mayleen terangkat. Waktu apa? Pikirnya. "Apa maksudmu, Alex?"
Alex langsung menatapnya. "Waktu untuk meredakan amarahku. Semalam kau dan Ally suap-suapan, bukan?"