Untuk pertama kalinya Mayleen kembali ke apartemennya. Ia merapikan dan membersihkan isi dalam apartemennya yang terlihat berdebu karena beberapa lama tidak ditinggali.
Hari liburnya ia sengaja gunakan ke apartemen. Hanya sendiri dengan membawa beberapa makanan dan minuman instan yang ia beli di restoran cepat saji.
Mayleen mengganti pakaiannya dengan tank top dan hot pantsnya. Ia mulai membersihkan seluruhnya dan tak terasa keringat mengalir di pelipis dan lehernya. Padahal pendingin ruangan menyala tapi ternyata tidak cukup mengusir rasa panasnya.
Ketukan pintu berbunyi saat Mayleen sedang membuka makanannya. Dahinya berkerut karena bertanya siapa yang bertamu ke apartemennya sementara tidak ada yang tahu ia kembali ke sini kecuali orang tuanya.
"Halo, Cantik," sapa Edward ketika Mayleen membuka pintunya.
Kedua tangan Mayleen berkacak pinggang. Wajahnya ia pasang dengan ekspresi malas dan kesal.
"Kau tidak bekerja?" tanya Mayleen.