Mendadak hawa panas mengisi lift itu. Mayleen bahkan sampai mengibas-ngibaskan tangannya di bagian lehernya. Kemudian lift itu bergoyang dan refleks Mayleen berteriak hingga memeluk Edward.
"Aaaaaa!"
Begitu kuat pelukannya dan Edward bahkan menerima pelukan itu seolah takut jika Mayleen terluka karena sesuatu. Nyatanya, antara merasa senang dan khawatir juga menyelimutinya.
Lift tiba-tiba mati dan itu sangat jarang sekali terjadi. Gelap gulita terjadi di lift itu. Edward sampai harus mengeluarkan ponselnya dan menyalakan cahaya dari benda pipih itu.
"Ap-apa yang terjadi?" tanya Mayleen panik.
"Sepertinya sedang mati lampu. Ponselku tidak ada sinyal juga," ujar Edward.
Mayleen kemudian sadar akan sesuatu. Wangi parfum yang sudah lama tidak pernah ia cium. Parfum milik Alex yang saat ini ia sadari ada pada tubuh Edward.
Dilepaskannya Edward begitu saja ia mengalihkan dirinya dari wewangian yang hampir membuatnya gila karena memikirkan Alex.