Harum kopi hitam yang menyeruak ke rongga hidung Ken, membuatnya terbangun dari tidurnya. Ia yang masih dalam posisi tengkurap, bertelanjang dada dan mengenakan selimut menutupi bagian pinggang ke bawahnya itu, membuka mata dan melihat secangkir kopi di sisinya.
Abel duduk di tepi ranjang dengan kaki diangkat satu ke atas kaki lainnya. "Akhirnya, kau bangun," ucap Abel.
"Hmm ... ada apa, Abel?"
"Kau tak lupa kan, hari ini kita akan berkeliling bersama ke taman bermain dengan Kenzo?" Tanya Abel.
Napas berat Ken terdengar hingga ia beranjak setengah duduk. "Itu tugasku dan biar aku saja yang pergi dengannya. Kau tak usah ikut," kata Ken menolak agar Abel tidak ikut.
"Aku senggang dan aku akan ikut!" tukas Abel dengan nada tinggi dan berlalu darinya.
Ken yang baru saja bangun tidur merasa harinya akan buruk jika Abel ikut. Belum lagi ia masih di apartemen Abel dan tidur bersamanya. Padahal ia tahu, dua hari lagi, Mayleen akan memberikan jawaban padanya tentang menjadi pacarnya.