Mobil Ririn tidak bisa masuk karena gerbang ditutup banyak orang yang berkerumun. Dia hanya bisa memarkir mobilnya di pinggir jalan, lalu mengambil laporan tes DNA dan melewati kerumunan untuk berjalan menuju Valerie.
Valerie masih berdiri dan menonton. Setelah menerima laporan Ririn, dia menarik sudut bibirnya. Seperti yang diharapkan, hasil laporan tes DNA itu sama seperti yang dia duga! Tetapi, dia tidak maju untuk mengatakan sesuatu. Dia hanya terus mengamati situasi di tempat kejadian. Samar-samar sepasang mata aprikotnya telah mengendalikan seluruh cerita ini.
"Anti, bisakah aku…" bisik Ririn. Dia melihat tangannya dan meletakkannya di pipi kanannya, lalu melanjutkan, "Tidur sekarang?"
"...Tidurlah," jawab Valerie.
"Huh." Ririn menghela napas lega dan melangkah ke aula. Tetapi, baru dua langkah, ponselnya tiba-tiba berdering.