"Kau ..."
Melia terdiam saat mendengar perkataan Fero. Kemudian, dia berbalik dengan marah dan naik ke lantai atas.
Fero menarik sudut bibirnya dan berkata pada Sheila, "Jangan pikiran perkataan wanita itu. Dia terlalu dimanjakan di rumah ini."
Dimanjakan? Sheila menggigit bibirnya, "Kupikir sikapnya cukup bermartabat."
Fero menggertakkan giginya dan berkata, "Itu semua bohong. Aku paling tahu tentang orang ini. Kami tumbuh bersama, jadu kami tahu sifat asli satu sama lain. Dia yang paling munafik di sini. Dia tidak memiliki hubungan darah dengan keluarga Sunyoto. Kalau Om Yudis tidak mengadopsinya, akan jadi apa dia?"
"...Oh," gumam Sheila.
Setelah Fero selesai berbicara, dia menyadari bahwa tidak pantas baginya untuk menjelekkan keluarganya di depan orang luar. Dia segera berkata, "Baiklah. Tunggu di sini. Aku akan ke atas dulu."