Telepon dijawab dengan cepat dan suara seorang wanita jelas terdengar menyapa dengan hormat dari seberang panggilan. "Ada apa, Guru?"
Andika tahu bahwa ayahnya memiliki murid langsung, seorang wanita, tetapi dia tidak pernah melihatnya. Keduanya hanya pernah berbicara di telepon berkali-kali.
Andika terbatuk. "Dik, ini aku."
"Kakak Senior, ada apa?"
Andika menjelaskan, "Begini. Ada seseorang di sini yang ingin membeli Pil Penenang Saraf resep keluarga Mahmud dengan harga tinggi. Apakah kau punya waktu untuk membantu ayah membuat pil?"
Suara wanita tadi terdengar membalas dengan malas, "Guru ingin menjualnya?"
Andika menjawab, "Ya, orang itu menawarkan 40 miliar."
"..." Valerie hanya terdiam di seberang telepon.