Saat ini, kolom komentar di ruang siaran langsung semakin menggila.
[Ya Tuhan! Aku melihat pembalikan keadaan secara online! Dia bukan anak kandungnya! Astaga!]
[Tidak heran dia tidak mencintai ayahnya. Ternyata dia memang bukan ayah kandungnya. Pantas saja!]
[Komen di lantai atas terlalu memihak. Menurutku, merawat kebaikan jauh lebih baik daripada melahirkan kebaikan. Hanya karena itu bukan ayah kandungmu, bisakah kau melupakan kebaikannya dan penderitaan yang dilaluinya demi membesarkan anak?]
[Setuju. Hanya karena kau bukan anak kandung, bukan berarti kau bisa langsung menjadi serigala bermata putih ketika dewasa. Bagaimana dengan keluarga yang memiliki niat baik untuk mengadopsi anak di panti asuhan?]