Kendaraan off-road hitam yang besar dan mendominasi itu berhenti di situ. Kedatangannya sangat menarik perhatian, namun yang lebih mencolok adalah orang yang bersandar di mobil dengan santai dan bermain dengan ponselnya sambil menundukkan kepalanya.
Valerie yang berpakaian hitam bersandar malas di sana. Sibuk dengan urusan di luar negeri, dia tidak menyadari bahwa dia telah menjadi pemandangan yang indah.
Para mahasiswa yang datang dan pergi serta orang-orang yang melewati gerbang Universitas Kedokteran Bandung terus memperhatikan Valerie. Kulitnya yang putih serta tubuhnya yang ramping dan indah membuat orang-orang tidak bisa menahan diri untuk tidak menoleh ke belakang.
Sheila tercengang saat melihatnya. "Kak Valerie?"
Mendengar suara Sheila, Valerie mendongak dengan malas. Sepasang mata aprikotnya langsung tertuju pada mata Sheila yang merah dan bengkak. Valerie perlahan mengetik sesuatu di ponselnya, kemudian bertanya dengan ragu, "Kau kenapa?"