"..." Yunita menatap Marsha dengan tatapan tidak percaya. Dia bahkan bertanya-tanya, Apakah aku baru saja salah dengar? Apa yang dibicarakan si kecil tak berperasaan ini? Dia tidak mempertahankanku sedikit pun?
Yunita mengepalkan tinjunya. "Marsha, apa yang kau bicarakan?"
Marsha menatap mata Yunita dan berkata dengan takut-takut, "Ibu, aku akan baik-baik saja. Jangan khawatirkan aku."
Yunita hanya terdiam dan merasa tertekan, tapi dia tidak bisa melampiaskan amarahnya. Matanya yang menatap Marsha kian lama menjadi kian tajam. Yunita ingin marah dan memukul Marsha, tetapi dia masih menahannya karena melihat sosok yang duduk di sofa.
Iya! Bajingan kecil ini memang bukan anakku sendiri! Aku hanya membesarkannya!
