Rona wajah Valerie mendadak menjadi pucat.
Valerie teringat pada hari ketika dia melahirkan secara prematur lima tahun yang lalu. Dia jelas ingat bahwa saat itu dia berada di sebuah klinik swasta. Tembok putih di sana sudah retak dan cahaya di ruang bersalin juga sangat redup. Hanya ada satu dokter dan satu perawat yang terlihat sangat tidak profesional.
Valerie saat itu berbaring di ranjang bersalin yang dingin tanpa harga diri. Dia tidak ingat rasa sakit saat melahirkan. Dia hanya ingat tangan mungil yang gelisah dan terulur dari pakaian lampinnya ketika putranya dibawa pergi oleh Harry.
Mungil sekali... Sepertinya tangan itu hanya sebesar jarinya.
Valerie ingin bangun dan mengambil anaknya, tetapi dia mendapat serangan lain di perutnya. Cairan ketubannya sudah habis. Jika dia tidak segera melahirkan, bayi yang ada di perutnya akan mati lemas...