Valerie mengenakan masker, kacamata, dan topi bedah. APD (Alat Pelindung Diri) ini membungkus seluruh tubuhnya dengan sempurna. Jadi, tak ada orang yang bisa melihat senyum sarkasme yang tersungging di sudut bibirnya.
Valerie benar-benar tak menduga bahwa adiknya ini benar-benar tak tahu malu. Jika kejadian ini terjadi di masa lalu, Valerie mungkin akan mempertimbangkan untuk memberinya muka. Tapi, sekarang…
Valerie mendadak tersenyum dan bertanya, "Oh, jadi kau Valerie Sunyoto?"
Valerie sengaja merendahkan suaranya dan membuatnya lebih rendah lagi, seolah dia menjadi seperti orang bisu. Namun, begitu kata-kata ini diucapkan, seluruh ruang bedah menjadi sunyi. Beberapa orang, termasuk Dokter Lumintang, sama-sama menatap ke arah Natalie.
Senyum di wajah Natalie membeku dan keringat dingin bercucuran di dahinya. Apakah si tambun itu mengirimkan surel dengan tanda tangannya? rutuknya dalam hati.